Rabu, 15 Juli 2015

Peran Teknologi Dibidang Pertanian

BAB I
PENDAHULUAN

       I.            LATAR BELAKANG
Di zaman yang modern ini, kita sudah tidak asing lagi dengan istilah teknologi. Secara sadar maupun tidak sadar, sehari-hari kita telah menggunakan teknologi untuk membantu kegiatan kita baik di bidang Pendidikan, pekerjaan kantor, pertokoan, komunikasi dengan sesame bahkan sampai di bidang pertanian pun juga memanfaatkan teknologi. Peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari tentunya membawa dampak positif yang sangat berguna bagi kita. Akan tetapi selain dampak positif yang kita dapat, kita secara tidak langsung juga merasakan dampak negative dari teknologi. Akhir-akhir ini teknologi berkembang dengan pesat di Indonesia, yang membuat sebagian besar masyarakat Indonesia semakin ketergantungan dengan teknologi dan sibuk dengan dirinya sendiri. Yang dikhawatirkan masyarakat akan lupa dengan budaya-budaya tradisional, semakin tidak peduli dengan lingkungan sekitar, hilangnya rasa social dengan sesame akibat dari ketergantungan teknologi.
Akan tetapi, peranan teknologi sangatlah penting untuk perkembangan di sector pertanian. Dari zaman dahulu beberapa pakar juga berusaha menerapkan teknologi dalam ilmu pertanian.

    II.            RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumusakan:
a.       Pengertian Teknologi
b.      Perkembangan Teknologi
c.       Dampak positif dan negative dari teknologi
d.      Peranan teknologi dalam pertanian.

 III.            TUJUAN
Bedasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini ditulis dengan tujuan:
a.       Mengetahui apa itu teknologi.
b.      Mengetaahui dampak positif dan negative dari teknologi.
c.       Mengetahui peranan teknologi dalam pertanian.


BAB II
PEMBAHASAN

I.                Pengertian Teknologi
Teknologi (ilmu teknik) adalah ilmu terapan. Teknologi mendorong diciptakan atau dikembangkannya ilmu pengetahuan yang lebih maju. Teknologi juga diartikan perangkat dan metode-metode untuk membuat sesuatu. Harvey Brooks mengartikan teknologi sebagai pemakaian pengetahuan ilmiah untuk memproduksi barang-barang dengan jalan reproduksi.
Sementara Schon mengartikan teknologi adalah suatu cara dan suatu proses untuk membuat sesuatu yang dapat mengembangkan keterampilan manusia. Dalam kaitan ini teknologi merupakan kekuatan otonom yang mampu mengubah kehidupan manusia. Akan tetapi, teknologi juga dapat menambah dan memperbanyak kemampuan dan kekuasaan/kekuatan manusia. Jadi, dengan teknologi manusia dapat dipengaruhi/dikuasai oleh teknologi. Ciri-ciri teknologi antara lain rasionalisasi, tidak alami (artificial) dan otomatis universal.

II.             Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi didunia juga sejalan dengan laju peradaban manusia. Seiring dengan berkembangnya Zaman teknologi yang pada awalnya adalah suatu kebudayaan manusia berkembang menjadi sesuatu alat untuk membantu aktivitas manusia. Manusia yang selalu ingin berkarya menyebabkan manusia berlomba-lomba dalam penciptaan Teknologi sehingga lupa dengan perubahan yang diakibatkan dari Teknologi itu sendiri. Dengan demikian perkembangan Teknologi sudah dimulai pada zaman purba dan berkembang sampai sekarang.

Sejarah perkembangan teknologi berdasarkan periodisasi sebagai berikut:
1) Zaman Purba (4 Juta tahun yang lalu)
Di dalam kehidupan prasejarah dikenal adanya zaman batu. Ciri-ciri ilmu yang dikembangkan adalah kemampuan mengamati, kemampuan membedakan, kemampuan memilih, dan kemampuan melakukan percobaan, sekalipun masih terbatas.
Berdasarkan proses tersebut tercipta suatu kemampuan dalam melakukan pekerjaan, misalnya pembuatan alat-alat batu yang tadinya lunak sampai akhirnya terbuat dari batu yang keras
Dalam perkembangannya mereka juga mulai mengenal bercocok tanam dan bertani dengan segala peralatannya yang meningkat dari batu sampai alat-alat perunggu dan besi. Mereka juga mulai mengenal hal-hal yang berkaitan dengan perbintangan dalam sistem kalender

2) Zaman Yunani (600 - 200 SM)
Di zaman ini di temukan ilmu Pythagoras (580-500 SM) oleh seorang ahli Dia telah menemukan Hukum atau Dalil Pythagoras, yaitu a+b = c yang berlaku bagi segitiga siku-siku, sedangkan jumlah sudut suatu segitiga siku-siku adalah 180. Penemuan Pythagoras itu mendasari ilmu matematika. Dan Aristoteles (384-322 SM) sebagai murid Plato, telah berjasa menulis banyak buku yang berisi berbagai ilmu.
Salah satu ilmu yang hingga sekarang masih penting ialah ilmu ukur bidan datar atau planimetri. Ilmu ukur itu disusun secara cermat oleh Eulid (330 SM) dengan mendasarkan pada definisi, aksioma dan pembuktian menurut dalil-dalil.
Selanjutnya Ptolemeus ( + 200 M) juga menyusun peta bumi sebagaiman dikenalnya pada zamannya itu dengan mencantumkan 5000 tempat berdasarkan koordinat-koordinat yang hingga sekarang masih berlaku. (Sardiman , 1996: 76)

3) Zaman Pertengahan (31 SM-628 M)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia Islam mulai menonjol terutama setelah terjadi masa penerjemahan yang terjadi pada tahun 750-850 di masa kekhalifahan Abasiyah. Pada waktu itu para cendekiawan muslim dan cendekiawan Barat melakukan penerjemahan karya-karya klasik dari Yunani, Romawi Kuno, dan Persia. Setelah dipadu dengan pemahaman terhadap kandungan Al-Qur’an telah melahirkan pemikiran-pemikiran baru dalam bidang ilmu pengetahuan. Para cendekiawan itu juga melakukan penyelidikan. Fase ini mendorong perkembangan ilmu pengetahuan di masa-masa berikutnya.
Pada zaman Islam itu karya-karya Yunani terutama karya Aristoteles banyak diterjemahkan oleh ahli-ahli Arab, Yahudi dan Persia. Penterjemahan itu kemudian disebarluaskan, sehingga menjadi dasar perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi di dunia Barat. Para ahli Islam menaruh perhatian besar terhadap ilmu kedokteran, ilmu obat-obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi, ilmu tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Demikian pula ilmu pasti berkembang, terutama sekali perhitungan sistem desimal dan dasar-dasar aljabar.
Selama zaman Islam itu, penelitian kimia mulai dirintis, walaupun mula-mula dimaksudkan untuk percobaan membuat logam emas. Percobaan itu sendiri tidak pernah berhasil, tetapi efek sampingnya menumbuhkan ilmu kimia. Pada zaman Islam cabang-cabang ilmu lainnya seperti astronomi, matematika, dan filsafat juga berkembang.

4) Zaman Modern (658 M-Sekarang)
Perkembangan ilmu pengetahuan di zaman modern diawali dengan berkembangnya zaman Renaissans. Masa ini merupakan fase lahir dan berkembangnya kembali budaya Yunani - Romawi Kuno. Perkembangan Renaissance tidak terlepas dari fase sebelumnya yakni, perkembangan ilmu pengetahuan pada masa penerjemahan di masa Islam. Setelah zaman Romawi, ilmu pengetahuan tidak hanya menentukan sesuatu kelompok tertentu, tetapi memahami benda-benda itu memiliki susunan dan aturan yang ada hukum-hukumnya.
Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan seolah-olah tidak dapat dikendalikan oleh manusia, mengingat begitu cepat kemajuannya. Aplikasi dari ilmu pengetahuan yang mengembangkan teknologi pun semakin berkembang. Pada abad ke-20, perkembangan teknologi semakin menakjubkan. Dari zaman atom dan nuklir, berkembang pula teknologi informasi, komunikasi, telekomunikasi, dan kini kita kenal zaman komputer dan internet.

III.                      Dampak Positif dan Negatif Teknologi
Di zaman sekarang ini, masayarakat Indonesia telah mengenal dan memahami perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi memberikan arti yang sangat positif, namun di sisi lain, tidak sedikit pula yang membawa dampak negative.
1.      Dampak Positif perkembangan Teknologi
a.       Memberikan berbagai kemudahan
Maksudnya adalah bahwa perkembangan teknologi mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun demikian, dampak dari perkembangan teknologi juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional, kini sudah menggunakan peralatan mesin, sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek positif perkembangan teknologi di dalam membantu aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.

b.      Mempermudah meluasnya berbagai informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa informasi kita akan serba ketinggaln. Terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu, kegiatan pengiriman berita sangat lambat, hal ini di karenakan kegiatan tersebut masih di lakukan secara tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, dimana perkembangan teknologi telah merubah segalanya, dan kitapun tidak perlu menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita. 

c.       Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
Komputer, dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih dan mewah, dimana hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, peralatan elektronok seperti computer, internet, dan hanphone  sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan teknologi di era globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan  masyarakat kita.

2.      Dampak Negatif perkembangan Teknologi
a.       Mempengaruhi pola berpikir
Masyarakat kita adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal baru. Terutama dengan adanya berbagai perubahan  pada berbagai peralatan elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap pola berpikir anak, ternyata juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di suguhi dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.

b.      Hilangnya budaya Tradisional
Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mall, perhotelan dll, mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar modern. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah mengarah kepada pergaulan bebas.

c.       Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
Indonesia di kenal sebagai negara yang kaya akan umber daya alamnya, namu hingga akhir ini Indonesia lebih di kenal sebagai negara yang sedang berkembang dan terus berkembang. Dan kita juga tidak mengetahui kapan istilah negara berkembang tersebut berubah menjadi negara maju. Salah satu contoh kecil yang lebih spesifik adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun 2004,  kota pekan baru yang terletak di propinsi Riau,  lebih di kenal sebagi kota “Seribu Hutan”,  namun dalam waktu yang relative singkat, istilah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang lebih modern, yakni kota “Seribu Ruko”  di mana dalam waktu yang singkat, perkembangan pembanguna di kota ini amat sangat pesat. Mulailah berdiri berbagai kegiatan industri,  perhotelan, mall, dan gedung-gedung bertingkat serta perumahan berdiri di mana-mana. Akibatnya aktifitas tradisional lumpuh, dan hutan menjadi gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah longsor serta polusi tejadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak cucu.

IV.                      Peranan Teknologi Dalam Pertanian
Kemajuan dan pembangunan dalam bidang apapun tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi. Revolusi pertanian didorong oleh penemuan mesin-mesin dan cara-cara baru dalam bidang pertanian. Apabila tidak ada perubahan dalam teknologi maka pembangunan pertanian pun terhenti.
Dengan adanya teknologi (internet) para petani dapat mencari informasi tentang dunia yang berhubungan dengan pertanian. Misalnya mencari informasi tentang bibit unggul, pupuk, cara perawatan tanaman dll. Yang perlu disadari adalah pengaruh dari suatu teknologi baru pada produktivitas pertanian. Teknologi baru yang diterapkan dalam bidang pertanian selalu dimaksudkan untuk menaikkan produktivitas.
Beberapa manfaat teknologi dalam bidang pertanian :
·         Sebagai Sumber Informasi dan Komunikasi
Informasi sangatlah di butuhkan di bidang pertanian. Ini adalah inti dari penggunaan internet di bidang pertanian. Dengan menggunakan internet, para petani dapat mengecek produk - produk andalan yang ada di pasaran, setelah dia mendapat informasi, dia akan menanam tanaman tersebut, dan dia mendapatkan hasil yang memuaskan. Dan untuk komunikasi, para petani dapat berkomunikasi dengan orang luar untuk mencari informasi – informasi yang berguna untuk pekerjaannya, sehingga relasinya luas dan dia mendapatkan informasi yang cukup untuk pekerjaannya di bidang pertaniannya

·         Untuk pembelian bahan – bahan Pertanian
Dengan internet, para petani tidak perlu lagi capek – capek atau repot – repot lagi untuk pergi untuk sekedar membeli bahan – bahan untuk bertani, seperti pupuk, bibit – bibit unggul, dan lain – lain. Para petani bisa hanya duduk di depan computer, dan mencari informasi tentang bahan atau produk yang ingin di carinya dan memesan barang – barang / produk – produk yang di inginkannya. Dengan cara itu, para petani tidak perlu lagi keluar, membuang tenaga untuk mencari bahan – bahannya, mereka tinggal duduk, memilih barang kebutuhannya  dan menunggu barang pesanannya. Jadi, penggunaan internet sangatlah berpengaruh di bidang pertanian untuk pembelian bahan – bahan / produk – produk.

·         Penjualan produk Pertanian
Para petani biasanya menunggu atau bahkan membawanya ke pasar untuk menjual hasil – hasil pertaniannya dan belum tentu juga semua orang akan membeli hasil taninya, itu akan membuat hasil kerja dari seorang petani akan sia - sia. Tetapi, jika para petani menggunakan internet untuk menjual barang – barangnya, itu akan membuat tenaga petani tersebut tidak terbuang sia- sia, petani tersebut hanya memasarkan barangnya dan menunggu pembeli yang akan menghubunginya untuk bertanya atau langsung membeli barangnya. Itulah salah satu kegunaan internet di bidang pertanian
Akan tetapi, ada beberapa kendala dalam menerapkan teknologi tersebut, diantaranya:
o   Internet tidak menjangkau ke daerah di mana petani tersebut bekerja
o   Jika menjual barang dengan internet, waktu untuk menunggu para konsumen / pebeli memiliki waktu yang relatif cukup lama
o   Terjadinya tindak kriminalitas, karena sang penjual dan pembeli belum saling kenal dan belum pernah bertemu untuk pertama kalinya
o   Biaya penggunaan internet sangan menguras keuangan para petani
o   Para petani belum mengerti kegunaan internet untuk pertanian

Pengenalan internet bisa dimulai dari para pemuka masyarakatnya. Dengan demikian manfaat internet dapat cepat disebarluaskan kepada masyarakat banyak melalui para pemuka masyarakat tersebut. Struktur masyarakat perdesaan tersusun dalam kelompok-kelompok, baik itu kelompok usaha, kesenian, ataupun kelompok social lainnya, yang masing-masing mempunyai pemimpinnya. Para pemuka masyarakat dapat diberdayakan untuk menunjukkan manfaat internet bagi setiap kelompoknya. Pemberdayaan tersebut dapat dilakukan melalui kampanye lokal, pelatihan-pelatihan dan proyek percontohan.
Dengan lancarnya arus informasi, keterlambatan dan gangguan mengenai penanaman, pemupukan, penyemprotan, pemanenan, pengeringan, dan penjualan hampir tidak terjadi lagi. Koperasi dapat mengetahui kebutuhan mingguan para petani secara akurat dan menjadwalkannya dengan baik, musim panen dapat dirotasi, harga lebih stabil, sementara koperasi dapat menjadi pengumpul dan pemasar hasil produksi langsung kepada konsumen akhir.



BAB III
PENUTUP

       I.            KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat di simpulkan bahwa:
·         Teknologi mendorong diciptakan atau dikembangkannya ilmu pengetahuan yang lebih maju.
·         Teknologi membawa dampak positif bagi masyarakat, diantaranya : memberi berbagai kemudahan, mempermudah perluasan informasi, mempermudah pembelian bahan-bahan pertanian dan mempermudah dalam menjual hasil pertanian.
·         Teknologi juga membawa dampak negative bagi masyarakat, diantaranya: hilangnya budaya tradisional, memicu kerusakan dan mengubah pola pikir.
·         Teknologi baru yang diterapkan dalam bidang pertanian dapat menaikkan produktivitas.
·         Penyebaran/pengenalan teknologi di masyarakat desa dapat melalui pemuka-pemuka masyarakat setempat.
·         Internet belum seluruhnya menjangkau ke daerah di mana petani tersebut bekerja.

    II.            SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis menyarankan:
·         Teknologi harus digunakan secara bijaksana.
·         Pemerintah harus memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada petani tentang manfaat teknologi dalam bidang peranian.
·         Pemerintah memberikan bantuan kepada para petani, agar biaya pengadaan teknologi tidak terlalu berat untuk para petani.
·         Memberikan jaringan internet yang luas, agar mayarakat pedesaan dan pelosok dapat mengaksesnya.


DAFTAR PUSTAKA

·         http://gwtampantq.blogspot.com/
·         http://tugaskelompokblogpertanian.blogspot.com/

Jumat, 03 Juli 2015

Enterprise Application Integration (EAI)

A.    Pengertian Enterprise Application Integration (EAI)
EAI singkatan dari Enterprise Application Integration. Ini adalah proses program aplikasi komputer perusahaan untuk meningkatkan fungsi dan kinerja. Pada dasarnya EAI melakukan share data antara aplikasi. EAI dapat memiliki beberapa tujuan, dapat menghubungkan database, berbagi data dan menyediakan database cadangan dalam suatu masalah yang ada. EAI juga dapat menyediakan data penyimpanan, menyalurkan data dari beberapa database menjadi satu untuk digunakan secara optimal. Bisnis juga menggunakan EAI untuk menyelesaikan transaksi bisnis pada beberapa sistem.
Beberapa alasan mengapa perusahaan-perusahaan besar melakukan ini adalah. Terkait dengan ini adalah e-commerce dan komunikasi mencari  keuntungan dari teknologi baru, seperti fungsi internet elektronik, seperti email dan konferensi video. Sebagian besar pengguna EAI merupakan bisnis besar yang memiliki persyaratan berbagi data besar.
Contoh yang paling mudah dimengerti yaitu : banking, insurance, payroll, ERP, SCM, shipping tracking, HR, accounting, CRM, dan lain-lain. Ini semua contoh-contoh aplikasi enterprise. Genre ini membahas tentang masalah BUSINESS, bagaimana sebuah perusahaan menjalankan operasi bisnisnya. Jadi, dengan kata lain enterprise application adalah business application.

B.     Kebutuhan EAI Pada Perusahaan Berskala Menengah/Besar
Besar kemungkinan, sebuah perusahaan  berskala besar akan memiliki lebih dari satu aplikasi perangkat lunak. Sebuah bank berukuran sedang paling tidak akan memiliki satu perangkat lunak untuk:
·         CIS (Customer Information System)
·         Sistem Branch Teller
·         Sistem Credit Card
·         Sistem Loan
·         Sistem Giro (Corporate Banking)
·         Sistem Tabungan (Consumer Banking)
·         Internet Banking
·         Customer Relationship Management (CRM)
·         Accounting
·         Procurement
·         Human Resources
Sistem operasi yang digunakan pun seringkali tidak familiar untuk telinga kita. Mungkin ada beberapa server Windows, SUN, atau Linux (biasanya untuk DNS atau Mail Server saja).
Beberapa contoh manfaat atau fungsi Enterprise Application Integration (EAI )dalam menangani bisnis perusahaan adalah:
·         Sharing data, misalnya aplikasi Internet Banking ingin mengetahui saldo rekening tabungan dari seorang nasabah.
·         Update yang konsisten pada beberapa sistem, misalnya seorang nasabah pindah alamat dan melaporkan alamat yang baru ke sebuah cabang.

 Contoh penggunaan sistem EAI di industri manufakturing adalah system pertukaran data secara elektronis antara sistem Frisian Flag Indonesia (FFI) dan para logistic provider yang menggunakan aplikasi middleware (EAI).  Alur proses dari FFI ke logistic provider ini meliputi: pengiriman produk jadi (finished goods) dari pabrik ke Main Distribution Centre (MDC), lalu dari MDC ke gudang cabang, dan seterusnya hingga ada bukti penerimaan barang dari pelanggan.
Akan tetapi dengan terintegrasi aplikasi-aplikasi di perushaan, maka ada beberapa  keuntungan dan kerugian yang diberikan dari sistem terintegrasi tersebut.
a)      Keuntungan
a.       Akses informasi antar sistem secara real-time
b.      Merampingkan proses bisnis dan membantu meningkatkan efisiensi kerja
c.       Menjaga integritas informasi di beberapa system
d.      Kemudahan pembangunan dan pemeliharaan
e.       Organisasi berkembang, kesatuan suatu sistem dalam perusahaan akan membuat semua bagian cepat berkembang dibandingkan dengan suatu organisasi yang sistemnya tidak terintegrasi.
f.       Meningkatkan efisiensi, yaitu sesuatu yang berhubungan dengan biaya.
g.      Meningkatkan kepuasan pelanggan
b)      Kekurangan
a.       Tinggi biaya pengembangan awal, terutama untuk usaha kecil dan menengah.
b.      Memerlukan desain bisnis yang cukup di awal, yang mana banyak manajer tidak dapat membayangkan atau tidak mau berinvestasi.
Selain itu ada beberapa fungsi Enterprise Collaboration System dalam perusahaan,yaitu informasi lintas fungsi yang meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerjasama antar anggota tim bisnis dan kelompok kerja. Tujuan dari system kerjasama perusahaan adalah untuk memungkinkan kita bekerjasama secara lebih mudah dan efektif dengan membantu kita untuk:
·         Berkomunikasi, berbagi informasi satu sama lain
·         Berkoordinasi, mengoordinasikan usaha kegiatan individual kita dan menggunakan berbagi sumber daya bersama yang lainnya.
·         Bekerja sama, ekerja sama secara kooperatif dalam proyek dan penugasan bersama.

Ada beberapa pola penerapan EAI, diantaranya:
·         Mediasi. Sistem EAI bertindak sebagai perantara  beberapa aplikasi. Setiap terjadi peristiwa penting dalam aplikasi (misalnya: informasi baru dibuat, transaksi baru selesai, atau kerjadian lainnya) modul integrasi dalam sistem EAI diberitahu. Modul kemudian menyebarkan perubahan ke aplikasi lain yang relevan.
·         Federasi. Ssistem EAI bertindak sebagai fasad menyeluruh di beberapa aplikasi. Semua event dari eksternal ke salah satu aplikasi akan diterima oleh front-end sistem EAI. Sistem EAI hanya untuk mengekspos informasi yang relevan dari aplikasi eksternal, dan melakukan semua interaksi dengan aplikasi atas nama aplikasi tersebut

Enterprise application integration (EAI) memadukan aplikasi dan sumber data sehingga mereka mudah melakukan proses bisnis dan data. Cara integrasi yang dilakukan tidak mengubah sistem dan data yang sudah ada. EAI mendefinisikan pendekatan standar supaya aplikasi dan data bisa saling berkomunikasi. Enterprise application integration (EAI) membuat enterprise dapat mengintegrasikan aplikasi dan sistem yang sudah ada serta menambahkan teknologi dan aplikasi baru ke sistem integrasi tersebut. EAI menunjang enterprise untuk memodelkan proses bisnis yang terjadi.

            Refrensi:
1.   ezzandha.wordpress.com
4.   http://www.comlabs.itb.ac.id/blog/2007/03/21/enterprise-application-integration-eai/

Senin, 25 Mei 2015

Mempersiapkan Karir Masa Depan

A.    Arti dan Pentingnya Perencanaan Karir
Memperoleh karir atau pekerjaan yang layak dan sesuai harapan, merupakan salah satu aspek  terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan
Menggapai karir yang gemilang tidak didapatkan hanya dengan melewati proses semalam. Ia membutuhkan kerja keras, aktualisasi diri yang mendalam, dan kemauan untuk terus belajar. Seorang professional yang berhasil dalam karirnya adalah ia yang telah merintisnya sejak muda. Para praktisi SDM mengatakan, ”Orang yang berhasil pada umumnya akan melakukan analisa serta mengetahui apa yang menjadi tujuan karirnya, apa rencana serta tindakan yang diambil untuk mencapai karir yang diharapkan”.

a.       Pengertian Karir
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karier (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya.Pada dasarnya yang dimaksud dengan karir adalah suatu pilihan profesi atau pekerjaan yang menjadi tujuan bagi seorang individu. Karir juga dapat diartikan sebagai perkembangan dari perjalanan kehidupan kerja seseorang yang digeluti secara serius dan ditingkatkan semaksimal mungkin
Karir tertiggi (puncak karir) tidak dapat dicapai secara instant, melainkan harus dengan perencanaan matang. Cara yang paling efektif untuk meniti karir adalah dengan menggali bakat atau potensi sedini mungkin. Masa remaja merupakan saat yang paling tepat untuk meniti karir yakni dengan mengenal bakat dan minat yang dimilikinya. Sehingga nantinya seseorang tersebut tidak hanya akan berhasil meniti karir tersebut dengan sempurna, melainkan juga menggapainya dengan optimal.

b.      Apakah Perencanaan Karir itu
Perencanaan karir adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terfokus demga berdasar pada potensi (minat, bakat, keyakinan, nilai-nilai) yang kita miliki untuk mendapatkan sumber penghasilan yang memungkinkan kita untuk maju dan berkembang baik secara kualitas (hidup) maupun kuantitas (kesejahteraan). Sesunguhnya dalam perencanaan karir ini yang ditekankan bukan hanya pada pekerjaan apa yang nantinya kita peroleh, tetapi pada persiapan-persiapan yang kita lakukan. Salah satun persiapan yang sangat penting adalah memilih pendidikan dan keterampilan yang akan dikembangkan. Misalnya kalau saat ini kita berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) maka kita nantinya harus bisa menentukan kira-kira jurusan apa yang akan dipilih IPS, Bahasa, atau IPA.

c.       Poin-poin penting dalam perencanaan.
1.Menyadarkan diri sendiri terhadap peluang-peluang, kendala-kendala, pilihan-pilihan, dan konsekuensi yang akan dihadapi.
2. Mengidentifikasi tujuan-tujuan hidup terutama yang berkaitan dengan karir,
3.Penyusunan program pendidikan, keterampilan dan pengalaman-pengalaman yang bersifat pengembangan dalam meraih tujuan karir.

B.     Langkah-Langkah Dalam Merencanakan Karir
a.       Mengembangkan rencana karir. Pikirkanlah mengenai apa yang akan kita lakukan dan langkah-langkah strategis apa yang dibutuhkan untuk melakukan hal-hal yang kita inginkan.
b.      Tinjaulah bakat atau kemampuan serta minat yang kita miliki. Pikirkan secara serius dan mendalam hal-hal yang kita sukai, mampu kita kerjakan dengan baik, serta nilai-nilai yang kita yakini kebenarannya.
c.       Cobalah mencari tahu jenis-jenis karir atau pekerjaan yang mendekati dengan diri kita, yaitu sesuai bakat serta minat yang kita miliki, latar belakang pendidikan, kondisi kerja serta lingkungan yang kita harapkan, serta hal-hal lain yang akan memberikan kejelasan arah dan fokus karir/pekerjaan kita.
d.      Bandingkanlah keterampilan dan minat yang kita miliki dengan jenis karir atau pekerjaan yang akan kita pilih. Jadi karir atau pekerjaan yang paling sesuai dan dekat dengan diri kita sangat mungkin menjadi karir atau pekerjaan kita di masa depan.
e.       Kembangkanlah tujuan karir/ pekerjaan yang kita pilih. Hal ini akan menjadi panduan yang sangat penting bagi kita untuk menyusun langkah-langkah strategis selanjutnya.
f.       Ikutilah pendidikan atau pelatihan yang mendekatkan kita dengan tujuan karir atau pekerjaan yang telah kita buat.
g.      Hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah masalah keuangan. Kita mungkin akan berfikir mengenai sumber-sumber dan besarnya uang yang kita butuhkan untuk mewujudkan karir kita.
h.      Cobalah minta nasehat dari beberapa sumber yang anda yakini dapat membantu kita memberikan penjelasan dan arahan megenai karir/pekerjaan pilihan kita.

C.     Rumus Dalam Memilih Karir
Richard leider, seorang konsultan karir dari Amerika Serikat, memiliki rumus moderen yang dapat mengkalkulasikan bagaimana kita dapat mewujudkan rencana karir di masa depan degan eektif dan gemilang. Rumus yang dimilikinya adalah sebagai berikut:
Karier = T + 2P + E + V
T : Talent / Bakat                                            V : Vision       
2P : Passion dan Purpose
E : Environment
·         T yang berarti talent atau bakat.
Untuk mengetahui arah karir dan profesi yang cocok untuk kita jalani dimasa depan, cobalah mendeteksi apa saja kelebihan dan kelemahan yang kita miliki.
·         2P yaitu Passion dan Purpose, atau keinginan dan tujuan.
Dalam meilih sebuah karir, diperlukan adanya gairan atau keinginan yang kuat untuk menggapai karir tersebut dengan maksimal. Selain itu, dibutuhkan pula tujuan dan arah yang jelas, agar pencapaian karir dimasa depan tidak salah arah. Kedua elemen ini membutuhkan kerja keras dan pengenalan diri yang mendalam agar tujuan karir yang akan dicapai dapat diarahkan dengan benar.
·         E atau Environment (lingkungan).
Masa remaja merupakan fase dimana kita sangat membutuhkan lingkungan sekitar untuk dapat mengembangkan kepribadian dan emosi. Lingkungan sekitar kita dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, atau tempat bermain. Dalam lingkungan sekitar, seseorang dapat mengasah bakat dan minatnya sedemikian rupa sehingga dapat menggapai karir yang direncanakan. Lingkungan sekitar menjadi tempat belajar dan aktualisasi diri. Oleh karena itu, pilihlah selalu lingkungan yang positif, sehingga kita tidak akan terjerumus kedalam hal-hal yang justru akan dapat menghambat karir kita dimasa depan.
·         V atau Vision yang berarti pandangan (visi).
Leider melihat bahwa dengan menerapkan pola visioning atau memandang jauh ke masa depan, kita akan dapat mengetahui bentuk-bentuk karir yang akan dicapai. Untuk menciptakan sebuah visi yang baik, langkah pertama adalah menggali potensi diri dan membuat perencanaan bagaimana memanfaatkan potensi tersebut untuk meraih karir yang dicita-citakan.
D.    Tahap Perkembangan Karir
Menurut Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951) perkembangan karier dibagi menjadi 3  tahap pokok, yaitu:
·         Tahap Fantasi : 0 – 11 tahun (Masa Sekolah Dasar)
·         Tahap Tentatif : 12 – 18 tahun (Masa Sekolah Menengah)
·         Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (Masa Perguruan Tinggi)

a)      Tahap Fantasi : 0 – 11 tahun (masa Sekolah Dasar)
Pada tahap fantasi anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar, misalnya ingin menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot pesawat, guru, tentara, dll. Mereka juga senang bermain peran (misalnya bermain dokter-dokteran, bermain jadi guru, bermain jadi polisi, dll) sesuai dengan peran-peran yang mereka lihat di lingkungan mereka. Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan pada umumnya masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah, atau tontonan maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan mereka. Maka tidak mengherankan jika pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih jauh dari pertimbangan rasional maupun moral. Mereka memang asal sebut saja pekerjaan yang dirasa menarik saat itu. Dalam hal ini orang tua dan pendidik tidak perlu cemas atau pun gelisah jika suatu ketika anak ternyata menyebut atau menginginkan pekerjaan yang jauh dari harapan orang tua atau pun pendidik. Dalam tahap ini anak belum mampu memilih jenis pekerjaan/jabatan secara rasional dan obyektif, karena mereka belum mengetahui bakat, minat, dan potensi mereka yang sebenarnya. Mereka sekedar berfantasi saja secara bebas, yang sifatnya sama sekali tidak mengikat.

b)      Tahap Tentatif : 12 – 18 tahun (masa Sekolah Menengah)
Tahap tentatif dibagi menjadi 4  sub tahap, yakni:
(1)   sub tahap Minat (Interest)
Anak cenderung malakukan pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan hanya yang sesuai dengan minat dan kesukaan mereka saja
(2)   sub tahap Kapasitas (Capacity)
Anak mulai melakukan pekerjaan/kegiatan didasarkan pada kemampuan masing-masing, di samping minat dan kesukaannya.
(3)   sub tahap Nilai (Values)
Anak sudah bisa membedakan mana kegiatan/pekerjaan yang dihargai oleh masyarakat, dan mana yang kurang dihargai.
(4)   sub tahap Transisi (Transition)
Anak sudah mampu memikirkan atau “merencanakan” karier mereka berdasarkan minat, kamampuan dan nilai-nilai yang ingin diperjuangkan.

c)      Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (masa Perguruan Tinggi)
Pada usia perguruan tinggi (19 tahun ke atas) remaja memasuki tahap reasiltis, di mana mereka sudah mengenal secara lebih baik minat-minat, kemampuan, dan nilai-nilai yang ingin dikejar. Lebih lagi, mereka juga sudah lebih menyadari berbagai bidang pekerjaan dengan segala konsekuensi dan tuntutannya masing-masing. Oleh sebab itu pada tahap realistis seorang remaja sudah mampu membuat perencanaan karier secara lebih rasional dan obyektif.

E.     Karier perlu sesui dengan Kepribadian
Sementara itu seorang ahli yang bernama John Holland menjelaskan bahwa perlu dilakukannya sebuah usaha dalam memilih karir yang sesuai dengan kepribadian kita. Hal ini didasarkan pada sebuah alasan bahwa seorang yang memilih karir yang sesuai dengan kepribadiannya, dia akan lebih menikmati kariernya  dari pada karier yang tidak sesuai dengan kepribadiannya.
            Ada enam tipe kepribadian yang perlu dipertimbangkan saat mencari kecocokan antara aspek psikologis :
·         Realistis
Orang yang memperlihatkan karakteristik maskulin. Kuat secara fisik, menyelesaikan masalah dari sisi praktisnya dan memiliki kemampuan sosial yang rendah .Jika kita termasuk tipe ini maka  cocok bekerja pada situasi praktis sebagai buruh, petani, pengemudi bus, dan tukang bangunan.
·         Intelektual
Orang-orang ini memiliki orientasi konseptual dan teoritis. Jika kita termasuk tipe ini maka kita lebih tepat menjadi pemikir daripada pekerja. Kita akan seringkali menghindari hubungan dengan orang lain  dan paling cocok untuk pekerjaan yang berhubungan dengan matematika atau keilmuan
·         Social
Orang-orang ini sering memperlihatkan sifat-sifat  feminism (luwes/gampang bergaul), khususnya yang berhubungan dengan kemampuan berbicara dan hubungan dengan orang lain.  Jika termasuk tipe ini kita paling mungkin mempersiapkan diri untuk masuk dalam profesi yang berhubungan dengan orang banyak, seperti mengajar, menjadi pekerja social, dalam bidang konseling,dll
·         Konvensional
Orang-orang ini memperlihatkan ketidaksenangannya terhadap kegiatan yang tidak teratur dengan rapi. Jika termasuk tip[e ini kita paling cocok menjadi bawahan, seperti sekerataris, teller bank, atau pekerjaan administrative lainya.
·         Menguasai (enterprising)
Orang-orang ini menggunakan kata-katanya utnuk memimpin orang lain, mempengaruhi orang lain dan menjual berita atau produk. Jika termasuk tipe ini kita paling cocok memiliki karir yang berhubungan dengan penjualan, sales, politikus atau menejemen.
·         Artistic
Kita adalah orang yang lebih suka berinteraksi dengan dunia kita melalui ekspresi seni, menghindari situasi  hubungan  dengan orang lain serta konvensional dalam banyak kasus. Para pemilik tipe kepribadian ini sebaiknya diarahkan ke karir seni atau penulisan scenario drama/film/sinetron, pelukis.

F.      Strategi Membuat perencanaan karir
1. Tetapkan karier yang dinginkan
·         Tetatapkan karir : guru, pengacara, dokter, arsitek juga butuh perencanaan.
·         Pemilihan jurusan/prodi guru sudah cukup untuk menjadikan guru.
2. Meningkatkan kemampuan
·         Semua pilihan karir membutuhkan kualitas kemampuan.
·         Ijazah dan transkrip saja tidak cukup, dibutuhkan kemampuan pendukung.
·         Jangan hanya mengandalkan materi kuliah saja, harus proaktif untuk menggali kemampuan lain dan meningkatkannya secara baik sehingga akan lebih siap.
3. Bangun networking
·         Fakta membuktikan bahwa lulusan yang cerdas tapi masih menjadi pengangguran ( dapat dikatakan tidak punya networking).  
·         Selain belajar tekun, juga harus menjalin network (komunitas, organisasi, jaringan online atau yang lain : sangat penting dalam karir ke depan).

4. Miliki beberapa alternatif pilihan.
·         Dengan memiliki beberapa alternatif karir bisa memilih mana yang akan ditekuni setelah lulus kuliah meskipun tidak sesuai dengan jurusan/prodi karena ini telah dipersiapkan alternatif karir
5. Terus update informasi
·         Banyak orang kehilangan kesempatan, karena kurangnya informasi yang didapat.
·         Update terus informasi tentang dunia kerja (koran, majalah atau media online.
·         Bagi yang sudah bekerja, update kompetensi untuk meraih posisi yang lebih gemilang meski di perusahaan lain.

G.    Kiat–kiat Menembus Peluang Kerja
·         Tetapkan pilihan  pekerjaan/ posisi/ jabatan/ perusahaan yang diinginkan (sesuai dengan kompetensi, bidang ilmu serta keahlian yang dimiliki).
·         Cari informasi tentang lowongan kerja (koran, internet, pameran bursa kerja, ikatan alumni, relasi, perusahaan ybs, dll)
·         Cari tahu sebanyak mungkin tentang perusahaan yang dituju (budaya perusahaan, jenjang karier, sistem penggajian, dll).
·         Buat surat lamaran dan CV yang menarik, khas tapi tetap sesuai kaidah dan standar penulisan.
·         Persiapkan mental dan penampilan dalam menghadapi test masuk dan wawancara.
·         Siap menghadapi kegagalan, belajar dari kekurangan, perbaiki diri dan siap kembali bertarung atau memulai usaha sendiri.