BAB
I
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Di zaman yang modern ini, kita sudah tidak asing
lagi dengan istilah teknologi. Secara sadar maupun tidak sadar, sehari-hari
kita telah menggunakan teknologi untuk membantu kegiatan kita baik di bidang
Pendidikan, pekerjaan kantor, pertokoan, komunikasi dengan sesame bahkan sampai
di bidang pertanian pun juga memanfaatkan teknologi. Peran teknologi dalam
kehidupan sehari-hari tentunya membawa dampak positif yang sangat berguna bagi
kita. Akan tetapi selain dampak positif yang kita dapat, kita secara tidak langsung
juga merasakan dampak negative dari teknologi. Akhir-akhir ini teknologi
berkembang dengan pesat di Indonesia, yang membuat sebagian besar masyarakat
Indonesia semakin ketergantungan dengan teknologi dan sibuk dengan dirinya
sendiri. Yang dikhawatirkan masyarakat akan lupa dengan budaya-budaya
tradisional, semakin tidak peduli dengan lingkungan sekitar, hilangnya rasa
social dengan sesame akibat dari ketergantungan teknologi.
Akan tetapi, peranan teknologi sangatlah penting
untuk perkembangan di sector pertanian. Dari zaman dahulu beberapa pakar juga
berusaha menerapkan teknologi dalam ilmu pertanian.
II.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang di atas, penulis merumusakan:
a. Pengertian
Teknologi
b. Perkembangan
Teknologi
c. Dampak
positif dan negative dari teknologi
d. Peranan
teknologi dalam pertanian.
III.
TUJUAN
Bedasarkan
rumusan masalah di atas, makalah ini ditulis dengan tujuan:
a. Mengetahui
apa itu teknologi.
b. Mengetaahui
dampak positif dan negative dari teknologi.
c. Mengetahui
peranan teknologi dalam pertanian.
BAB
II
PEMBAHASAN
I.
Pengertian Teknologi
Teknologi (ilmu teknik) adalah ilmu terapan. Teknologi
mendorong diciptakan atau dikembangkannya ilmu pengetahuan yang lebih maju. Teknologi
juga diartikan perangkat dan metode-metode untuk membuat sesuatu. Harvey Brooks
mengartikan teknologi sebagai pemakaian pengetahuan ilmiah untuk memproduksi
barang-barang dengan jalan reproduksi.
Sementara Schon mengartikan teknologi adalah suatu
cara dan suatu proses untuk membuat sesuatu yang dapat mengembangkan
keterampilan manusia. Dalam kaitan ini teknologi merupakan kekuatan otonom yang
mampu mengubah kehidupan manusia. Akan tetapi, teknologi juga dapat menambah
dan memperbanyak kemampuan dan kekuasaan/kekuatan manusia. Jadi, dengan teknologi
manusia dapat dipengaruhi/dikuasai oleh teknologi. Ciri-ciri teknologi antara
lain rasionalisasi, tidak alami (artificial) dan otomatis universal.
II.
Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi didunia juga sejalan dengan
laju peradaban manusia. Seiring dengan berkembangnya Zaman teknologi yang pada
awalnya adalah suatu kebudayaan manusia berkembang menjadi sesuatu alat untuk
membantu aktivitas manusia. Manusia yang selalu ingin berkarya menyebabkan
manusia berlomba-lomba dalam penciptaan Teknologi sehingga lupa dengan
perubahan yang diakibatkan dari Teknologi itu sendiri. Dengan demikian
perkembangan Teknologi sudah dimulai pada zaman purba dan berkembang sampai
sekarang.
Sejarah
perkembangan teknologi berdasarkan periodisasi sebagai berikut:
1)
Zaman Purba (4 Juta tahun yang lalu)
Di
dalam kehidupan prasejarah dikenal adanya zaman batu. Ciri-ciri ilmu yang
dikembangkan adalah kemampuan mengamati, kemampuan membedakan, kemampuan
memilih, dan kemampuan melakukan percobaan, sekalipun masih terbatas.
Berdasarkan
proses tersebut tercipta suatu kemampuan dalam melakukan pekerjaan, misalnya
pembuatan alat-alat batu yang tadinya lunak sampai akhirnya terbuat dari batu
yang keras
Dalam
perkembangannya mereka juga mulai mengenal bercocok tanam dan bertani dengan
segala peralatannya yang meningkat dari batu sampai alat-alat perunggu dan
besi. Mereka juga mulai mengenal hal-hal yang berkaitan dengan perbintangan
dalam sistem kalender
2)
Zaman Yunani (600 - 200 SM)
Di
zaman ini di temukan ilmu Pythagoras (580-500 SM) oleh seorang ahli Dia telah
menemukan Hukum atau Dalil Pythagoras, yaitu a+b = c yang berlaku bagi segitiga
siku-siku, sedangkan jumlah sudut suatu segitiga siku-siku adalah 180. Penemuan
Pythagoras itu mendasari ilmu matematika. Dan Aristoteles (384-322 SM) sebagai
murid Plato, telah berjasa menulis banyak buku yang berisi berbagai ilmu.
Salah
satu ilmu yang hingga sekarang masih penting ialah ilmu ukur bidan datar atau
planimetri. Ilmu ukur itu disusun secara cermat oleh Eulid (330 SM) dengan
mendasarkan pada definisi, aksioma dan pembuktian menurut dalil-dalil.
Selanjutnya
Ptolemeus ( + 200 M) juga menyusun peta bumi sebagaiman dikenalnya pada
zamannya itu dengan mencantumkan 5000 tempat berdasarkan koordinat-koordinat
yang hingga sekarang masih berlaku. (Sardiman , 1996: 76)
3)
Zaman Pertengahan (31 SM-628 M)
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia Islam mulai menonjol terutama setelah
terjadi masa penerjemahan yang terjadi pada tahun 750-850 di masa kekhalifahan
Abasiyah. Pada waktu itu para cendekiawan muslim dan cendekiawan Barat
melakukan penerjemahan karya-karya klasik dari Yunani, Romawi Kuno, dan Persia.
Setelah dipadu dengan pemahaman terhadap kandungan Al-Qur’an telah melahirkan
pemikiran-pemikiran baru dalam bidang ilmu pengetahuan. Para cendekiawan itu
juga melakukan penyelidikan. Fase ini mendorong perkembangan ilmu pengetahuan di
masa-masa berikutnya.
Pada
zaman Islam itu karya-karya Yunani terutama karya Aristoteles banyak
diterjemahkan oleh ahli-ahli Arab, Yahudi dan Persia. Penterjemahan itu
kemudian disebarluaskan, sehingga menjadi dasar perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi
di dunia Barat. Para ahli Islam menaruh perhatian besar terhadap ilmu
kedokteran, ilmu obat-obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi, ilmu
tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Demikian pula ilmu pasti berkembang, terutama
sekali perhitungan sistem desimal dan dasar-dasar aljabar.
Selama
zaman Islam itu, penelitian kimia mulai dirintis, walaupun mula-mula
dimaksudkan untuk percobaan membuat logam emas. Percobaan itu sendiri tidak
pernah berhasil, tetapi efek sampingnya menumbuhkan ilmu kimia. Pada zaman
Islam cabang-cabang ilmu lainnya seperti astronomi, matematika, dan filsafat
juga berkembang.
4)
Zaman Modern (658 M-Sekarang)
Perkembangan
ilmu pengetahuan di zaman modern diawali dengan berkembangnya zaman Renaissans.
Masa ini merupakan fase lahir dan berkembangnya kembali budaya Yunani - Romawi
Kuno. Perkembangan Renaissance tidak terlepas dari fase sebelumnya yakni,
perkembangan ilmu pengetahuan pada masa penerjemahan di masa Islam. Setelah
zaman Romawi, ilmu pengetahuan tidak hanya menentukan sesuatu kelompok
tertentu, tetapi memahami benda-benda itu memiliki susunan dan aturan yang ada
hukum-hukumnya.
Dalam
perkembangannya, ilmu pengetahuan seolah-olah tidak dapat dikendalikan oleh
manusia, mengingat begitu cepat kemajuannya. Aplikasi dari ilmu pengetahuan
yang mengembangkan teknologi pun semakin berkembang. Pada abad ke-20,
perkembangan teknologi semakin menakjubkan. Dari zaman atom dan nuklir,
berkembang pula teknologi informasi, komunikasi, telekomunikasi, dan kini kita
kenal zaman komputer dan internet.
III.
Dampak Positif dan Negatif Teknologi
Di
zaman sekarang ini, masayarakat Indonesia telah mengenal dan memahami
perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi memberikan arti yang sangat
positif, namun di sisi lain, tidak sedikit pula yang membawa dampak negative.
1. Dampak
Positif perkembangan Teknologi
a. Memberikan
berbagai kemudahan
Maksudnya
adalah bahwa perkembangan teknologi mampu membantu manusia dalam beraktifitas.
Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi.
Namun demikian, dampak dari perkembangan teknologi juga berdampak ke berbagai
hal seperti kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan
alat tradisional, kini sudah menggunakan peralatan mesin, sehingga aktifitas
penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan
tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek
positif perkembangan teknologi di dalam membantu aktifitas manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Mempermudah
meluasnya berbagai informasi
Informasi
merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa informasi kita akan
serba ketinggaln. Terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik
berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus mendapatkan
berbagai informasi. Pada masa dahulu, kegiatan pengiriman berita sangat lambat,
hal ini di karenakan kegiatan tersebut masih di lakukan secara tradisional baik
itu secara lisan maupun dengan menggunakan surat. Namun sekarang kegiatan
semacam ini sudah hampir punah, dimana perkembangan teknologi telah merubah
segalanya, dan kitapun tidak perlu menunggu lama untuk mengirim atau menerima
berita.
c. Bertambahnya
pengetahuan dan wawasan
Komputer,
dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih dan mewah, dimana hanya
orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun
seiring dengan perkembangan teknologi, peralatan elektronok seperti computer,
internet, dan hanphone sudah menjadi
benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang mampu
menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umurpun dapat menggunakannya. Inilah
pengaruh positif perkembangan teknologi di era globalisasi terhadap ilmu
pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.
2. Dampak
Negatif perkembangan Teknologi
a. Mempengaruhi
pola berpikir
Masyarakat
kita adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal baru.
Terutama dengan adanya berbagai perubahan
pada berbagai peralatan elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut
tidak hanya berdampak terhadap pola berpikir anak, ternyata juga berdampak
terhadap pola berpikir orang dewasa dan orang tua. Terlebih lagi setiap harinya
masyarakat kita di suguhi dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari
berbagi media elektronik.
b. Hilangnya
budaya Tradisional
Dengan
berdirinya berbagai gedung mewah seperti mall, perhotelan dll, mengakibatkan
hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan yang dulunya
lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar modern.
Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah mengarah
kepada pergaulan bebas.
c. Banyak
menimbulkan berbagai kerusakan
Indonesia
di kenal sebagai negara yang kaya akan umber daya alamnya, namu hingga akhir
ini Indonesia lebih di kenal sebagai negara yang sedang berkembang dan terus
berkembang. Dan kita juga tidak mengetahui kapan istilah negara berkembang
tersebut berubah menjadi negara maju. Salah satu contoh kecil yang lebih
spesifik adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun 2004, kota pekan baru yang terletak di propinsi
Riau, lebih di kenal sebagi kota “Seribu
Hutan”, namun dalam waktu yang relative
singkat, istilah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang lebih
modern, yakni kota “Seribu Ruko” di mana
dalam waktu yang singkat, perkembangan pembanguna di kota ini amat sangat
pesat. Mulailah berdiri berbagai kegiatan industri, perhotelan, mall, dan gedung-gedung
bertingkat serta perumahan berdiri di mana-mana. Akibatnya aktifitas
tradisional lumpuh, dan hutan menjadi gundul sehingga banyak menimbulkan
berbagai macam bencana seperti banjir, tanah longsor serta polusi tejadi di
mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak
cucu.
IV.
Peranan Teknologi Dalam Pertanian
Kemajuan
dan pembangunan dalam bidang apapun tidak dapat dilepaskan dari kemajuan
teknologi. Revolusi pertanian didorong oleh penemuan mesin-mesin dan cara-cara
baru dalam bidang pertanian. Apabila tidak ada perubahan dalam teknologi maka
pembangunan pertanian pun terhenti.
Dengan adanya
teknologi (internet) para petani dapat mencari informasi tentang dunia yang
berhubungan dengan pertanian. Misalnya mencari informasi tentang bibit unggul,
pupuk, cara perawatan tanaman dll. Yang perlu disadari adalah pengaruh dari
suatu teknologi baru pada produktivitas pertanian. Teknologi baru yang
diterapkan dalam bidang pertanian selalu dimaksudkan untuk menaikkan
produktivitas.
Beberapa manfaat teknologi dalam bidang pertanian :
·
Sebagai Sumber Informasi dan Komunikasi
Informasi sangatlah di butuhkan di
bidang pertanian. Ini adalah inti dari penggunaan internet di bidang pertanian.
Dengan menggunakan internet, para petani dapat mengecek produk - produk andalan
yang ada di pasaran, setelah dia mendapat informasi, dia akan menanam tanaman
tersebut, dan dia mendapatkan hasil yang memuaskan. Dan untuk komunikasi, para
petani dapat berkomunikasi dengan orang luar untuk mencari informasi –
informasi yang berguna untuk pekerjaannya, sehingga relasinya luas dan dia
mendapatkan informasi yang cukup untuk pekerjaannya di bidang pertaniannya
·
Untuk pembelian bahan – bahan Pertanian
Dengan internet, para petani tidak perlu
lagi capek – capek atau repot – repot lagi untuk pergi untuk sekedar membeli
bahan – bahan untuk bertani, seperti pupuk, bibit – bibit unggul, dan lain –
lain. Para petani bisa hanya duduk di depan computer, dan mencari informasi
tentang bahan atau produk yang ingin di carinya dan memesan barang – barang /
produk – produk yang di inginkannya. Dengan cara itu, para petani tidak perlu
lagi keluar, membuang tenaga untuk mencari bahan – bahannya, mereka tinggal
duduk, memilih barang kebutuhannya dan
menunggu barang pesanannya. Jadi, penggunaan internet sangatlah berpengaruh di
bidang pertanian untuk pembelian bahan – bahan / produk – produk.
·
Penjualan produk Pertanian
Para petani biasanya menunggu atau
bahkan membawanya ke pasar untuk menjual hasil – hasil pertaniannya dan belum
tentu juga semua orang akan membeli hasil taninya, itu akan membuat hasil kerja
dari seorang petani akan sia - sia. Tetapi, jika para petani menggunakan
internet untuk menjual barang – barangnya, itu akan membuat tenaga petani
tersebut tidak terbuang sia- sia, petani tersebut hanya memasarkan barangnya
dan menunggu pembeli yang akan menghubunginya untuk bertanya atau langsung
membeli barangnya. Itulah salah satu kegunaan internet di bidang pertanian
Akan tetapi, ada beberapa kendala dalam
menerapkan teknologi tersebut, diantaranya:
o
Internet tidak menjangkau ke daerah di
mana petani tersebut bekerja
o
Jika menjual barang dengan internet,
waktu untuk menunggu para konsumen / pebeli memiliki waktu yang relatif cukup
lama
o
Terjadinya tindak kriminalitas, karena
sang penjual dan pembeli belum saling kenal dan belum pernah bertemu untuk
pertama kalinya
o
Biaya penggunaan internet sangan
menguras keuangan para petani
o
Para petani belum mengerti kegunaan
internet untuk pertanian
Pengenalan
internet bisa dimulai dari para pemuka masyarakatnya. Dengan demikian manfaat
internet dapat cepat disebarluaskan kepada masyarakat banyak melalui para
pemuka masyarakat tersebut. Struktur masyarakat perdesaan tersusun dalam
kelompok-kelompok, baik itu kelompok usaha, kesenian, ataupun kelompok social
lainnya, yang masing-masing mempunyai pemimpinnya. Para pemuka masyarakat dapat
diberdayakan untuk menunjukkan manfaat internet bagi setiap kelompoknya.
Pemberdayaan tersebut dapat dilakukan melalui kampanye lokal,
pelatihan-pelatihan dan proyek percontohan.
Dengan
lancarnya arus informasi, keterlambatan dan gangguan mengenai penanaman,
pemupukan, penyemprotan, pemanenan, pengeringan, dan penjualan hampir tidak
terjadi lagi. Koperasi dapat mengetahui kebutuhan mingguan para petani secara
akurat dan menjadwalkannya dengan baik, musim panen dapat dirotasi, harga lebih
stabil, sementara koperasi dapat menjadi pengumpul dan pemasar hasil produksi langsung
kepada konsumen akhir.
BAB III
PENUTUP
I.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pembahasan diatas, dapat di simpulkan bahwa:
·
Teknologi mendorong diciptakan atau
dikembangkannya ilmu pengetahuan yang lebih maju.
·
Teknologi membawa dampak positif bagi
masyarakat, diantaranya : memberi berbagai kemudahan, mempermudah perluasan
informasi, mempermudah pembelian bahan-bahan pertanian dan mempermudah dalam
menjual hasil pertanian.
·
Teknologi juga membawa dampak negative
bagi masyarakat, diantaranya: hilangnya budaya tradisional, memicu kerusakan
dan mengubah pola pikir.
·
Teknologi baru yang diterapkan dalam
bidang pertanian dapat menaikkan produktivitas.
·
Penyebaran/pengenalan teknologi di
masyarakat desa dapat melalui pemuka-pemuka masyarakat setempat.
·
Internet belum seluruhnya menjangkau ke
daerah di mana petani tersebut bekerja.
II.
SARAN
Berdasarkan
kesimpulan diatas, penulis menyarankan:
·
Teknologi harus digunakan secara
bijaksana.
·
Pemerintah harus memberikan
penyuluhan-penyuluhan kepada petani tentang manfaat teknologi dalam bidang
peranian.
·
Pemerintah memberikan bantuan kepada
para petani, agar biaya pengadaan teknologi tidak terlalu berat untuk para
petani.
·
Memberikan jaringan internet yang luas,
agar mayarakat pedesaan dan pelosok dapat mengaksesnya.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://gwtampantq.blogspot.com/
·
http://tugaskelompokblogpertanian.blogspot.com/